Pelayan dan Kotak Makanan

Di suatu desa, hiduplah seorang saudagar kaya.

Dia mempekerjakan beberapa pelayan untuk membantunya.

Ada satu orang pelayan yang rajin dan bekerja dengan tulus, bernama Gusti. Dia tidak pernah memilih-milih tugas yang diberikan, dan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Sementara pelayan-pelayan lain, pada dasarnya mereka malas, dan karena itu, mereka suka memilih pekerjaan yang ringan untuk dilakukan.

Suatu hari, saudagar ini ingin mengunjungi desa lain yang cukup jauh, untuk mencapai desa tersebut, dia harus melewati pegunungan.

Maka di hari yang ditentukan, dia mengajak semua pelayannya untuk pergi menemaninya.

Kemudian, barang-barang yang akan dia bawa disiapkan, masing-masing dikemas di dalam satu tas.

Ada tas yang berisi pakaian, ada yang berisi perlengkapan, dan ada juga yang berisi bekal makanan yaitu nasi kotak, dan lain-lain.

Ternyata tas yang berisi makanan adalah yang terberat. Karena itu, setelah perintah diberikan, semua pelayan memilih tas yang lebih ringan, dan hanya tersisa satu tas berisi makanan yang terberat, dan tas itulah yang harus dibawa Gusti.

Mereka pun berangkat.

Diam-diam pelayan lain menertawai Gusti karena harus membawa tas yang paling berat.

Namun Gusti sendiri tidak perduli. Dia dengan semangat membawa tas yang paling berat.

Sebelum mencapai gunung, mereka harus melewati hutan, dan benar saja, saat melewati hutan, Gusti menjadi orang yang berjalan paling lambat, karena tas yang dia bawa adalah yang paling berat.

Tepat setelah mereka keluar dari hutan dan akan melewati gunung, saudagar memerintahkan semuanya untuk beristirahat.

Lalu saudagar itu meminta Gusti untuk membagikan nasi kotak di dalam tasnya, kepada masing-masing dari mereka.

Dan merekapun makan siang dengan lahap.

Selesai makan siang, mereka melanjutkan perjalanannya, dan sekarang mereka akan menaiki gunung.

Beruntung bagi Gusti, tas berisi kotak makanan yang sebelumnya dia bawa, kini menjadi tas paling ringan.

Jadi sekarang Gusti menjadi yang paling cepat menaiki gunung karena tidak perlu membawa beban seperti pelayan-pelayan lain.

Dan dia tidak perlu membawa beban berat lagi di sepanjang perjalanan.

Tidak perlu mengeluh, dan tidak perlu memilih-milih tugas apa pun yang diberikan, kerjakanlah semua tugas dengan semangat dan bahagia. Ada kalanya pekerjaan yang tampak paling berat di awal, justru adalah yang paling ringan di akhir.