Dec 14, 2024
3 mins read
146 views
3 mins read

Tawaran Gembala kepada Perdana Menteri – Kisah tentang Keserakahan

Suatu ketika seorang Raja mengajukan pertanyaan di istananya, “SUMUR apakah, yang mana sesorang tidak dapat keluar dari sana setelah terjatuh ke dalamnya?”

Tidak seorang pun di istana dapat menjawabnya. Akhirnya Raja meminta perdana menteri untuk menjawab pertanyaan ini dalam waktu tujuh hari, dan jika dia belum mampu menjawab benar dalam waktu tujuh hari, maka jabatannya akan dicopot dan semua harta kekayaannya akan diambil oleh Kerajaan.

Perdana Menteri tidak berani membantah, akhirnya dia mencoba memberikan beberapa jawaban, namun semuanya salah.

Enam hari berlalu.

Pada hari ketujuh, perdana menteri yang frustrasi mulai berjalan menuju hutan. Di sana dia bertemu dengan seorang gembala. Gembala mengenalinya dan menyapanya dengan berkata, “Tuan, saya tahu Anda adalah perdana Menteri. Mengapa tuan tampak begitu khawatir? Mengapa ada begitu banyak kesedihan di wajah Anda?”

Perdana menteri tidak mengatakan apa pun, dia tidak yakin gembala itu memiliki Solusi untuk masalahnya, dan terus maju.

Gembala itu bertanya lagi, “Tolong beritahu saya apa yang mengganggu Anda.. Saya mungkin punya Solusi untuk masalah Anda.”

Perdana Menteri itu kemudian berpikir, bahwa tidak ada salahnya mencoba.

Dengan ragu dia menceritakan masalahnya kepada si gembala.

Di luar dugaan, si gembala berkata, “Suatu hari Ketika menggembala kambing, saya menemukan sebuah permata, permata ini besar dan kilaunya sangat indah. Sekalipun kekayaan tuan diambil semua oleh raja, dengan satu permata ini saja, tuan bahkan bisa lebih kaya daripada sebelumnya. Apakah tuan mau permata ini?

Perdana menteri terkejut, dan tentu saja dia sangat senang. Dia membayangkan akan tetap menjadi orang yang memiliki banyak harta, sekalipun hartanya yang sekarang ini diambil semuanya oleh Raja.

Perdana Menteri pun menjawab, dia mau permata itu. 

Gembala itu kemudian berkata, “Tapi sebelum saya memberikan permata itu, saya punya syarat. Tuan harus menjadi murid saya.”

Perdana menteri berpikir, “Bagaimana bisa saya... seorang perdana menteri… menjadi murid seorang gembala jelata semacam ini.”

Tapi kemudian setelah berpikir sejenak, perdana menteri setuju untuk menjadi murid si gembala.

Sekarang, gembala itu berkata, “Nah, untuk menjadi murid saya. Pertama-tama tuan harus minum susu domba yang masih mentah yang harus tuan perah sendiri.”

Mendengar itu perdana menteri menjawab, “Bagaimana mungkin saya melakukan itu semua? Saya tidak mau!”

Gembala menjawab, “Kalau begitu, baiklah, saya tidak bisa memberikan permata itu.”

Setelah berpikir sejenak, perdana Menteri akhirnya terpaksa setuju untuk memenuhi permintaan si gembala.

Dia berkata, “Baiklah. Saya siap meminum susu itu..”

Gembala berkata lagi, “Tapi tidak sesederhana itu, Karena saya akan menjadi guru Anda. Pertama-tama saya akan minum  beberapa teguk susu, lalu, barulah tuan harus minum susu yang sama itu…”

Perdana menteri marah dan berkata, “Mengapa saya harus minum susu sisa?? Bagaimana kamu bisa mengharapkan seorang perdana menteri melakukan hal semacam itu?”

Gembala berkata, “Baiklah kalau begitu, tidak jadi saja. Anda boleh pergi.”

Perdana menteri berpikir lagi dan berkata, “Baiklah. Saya siap minum susu itu.”

Gembala berkata, “Mmmmmm Saya berubah pikiran, karena tadi Anda mengeluh. Sekarang Anda harus minum susu yang dituangkan ke tanah. Dan Anda harus menjilati susu itu dari tanah. Barulah Anda boleh pergi dengan permata berharga milik saya.”

Perdana menteri itu terkejut, tapi setelah berpikir lagi, dia berkata, “Ini keterlaluan… tapi saya siap..”

Si gembala kemudian tersenyum dan berkata, “Inilah jawaban yang Anda cari tuan. Karena keserakahan untuk mendapatkan permata itu.. Tuan menyetujui semua yang saya minta… Ini adalah SUMUR KESERAKAHAN di mana seseorang akan terus jatuh dan tidak pernah keluar.”

Keserakahan adalah "lubang tanpa dasar yang menguras tenaga seseorang dalam upaya tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan" - Erich Fromm