Mengapa Orang Bisa Bertengkar? Pertanyaan Orang Kaya kepada Guru Suci

Ada seorang pria kaya yang baru saja bertengkar dengan istrinya, setelah pertengkaran itu selesai, dia merasa heran mengapa pertengkaran itu bisa terjadi? Karena merasa penasaran, dia pun akhirnya memutuskan untuk menemui seorang guru suci yang tinggal di sebuah kuil.

Sesampainya di kuil tersebut, orang kaya ini bertanya kepada guru suci: "Guru, saya ingin menanyakan sesuatu."

Guru suci menjawab: "Silahkan Nak, apa yang ingin kamu tanyakan?"

Orang kaya itu mulai menceritakan pertengkaran yang terjadi di rumahnya, lalu berkata: "Saya ingin bertanya guru, mengapa orang bisa bertengkar?"

(Guru Suci): "Hah! Kamu jauh-jauh datang kemari, hanya untuk menanyakan hal seperti itu? Apalagi, kamu sudah setua ini, bagaimana mungkin kamu tidak tahu alasan seseorang bertengkar dengan orang lain? Menyedihkan sekali hidupmu."

Mendengar hal itu, orang kaya ini menjadi marah, dia berkata lagi: "Apa-apaan ini, mengapa Anda berkata seperti itu, saya bertanya baik-baik, dan Anda malah berkata seperti itu? Bagaimana bisa orang seperti Anda disebut sebagai guru suci..."?

Orang kaya itu terus marah- marah dan bahkan memaki guru suci, namun sang guru tetap diam, dan tidak sedikitpun membalas kata-katanya.

Setelah beberapa waktu kemudian, orang kaya itu mulai tenang dan tidak marah -marah lagi.

Melihat orang kaya itu sudah tenang, guru suci kemudian berkata: “Nah, Nak, lihatlah, begitu saya menanggapi ceritamu dengan buruk, dan mengucapkan perkataan yang tidak suka kamu dengar, kamu langsung menjadi marah. Dalam kemarahan kamu mulai berteriak kepada saya, bahkan mulai memaki saya.

Jika saya juga melakukan hal yang sama dan menjadi marah, maka pada saat itu juga akan terjadi pertengkaran di antara kita.

Kemarahan juga merupakan penyebab dari setiap pertengkaran. Jika kita tidak marah, maka tidak akan ada pertengkaran.”

Baik di rumah, keluarga maupun di tempat kerja, hendaknya kita bisa tetap bersikap tenang. Bahkan jika seseorang sedang marah, kita harus menjawabnya dengan tenang. Begitu kita kehilangan ketenangan dan menjadi marah, maka hal-hal kecil sekalipun dapat menimbulkan sebuah pertengkaran besar.